Travel Umroh Haji Plus PT. Fajar Berkah Ilahi Jakarta Paket Umroh Reguler, Paket Reguler Hemat Murah, Paket Umroh Plus Kairo, Paket Umroh Plus Turki, Paket Umroh Plus Kairo Dubai , Paket Umroh Plus Turki Dubai.

UMROH REGULER (Klik disini)

Pilihan Paket Umroh sesuai tanggal dan Jadwal pasti menggunakan Maskapai Penerbangan International Ternama

UMROH PLUS(Klik disini)

Paket Paket Umroh Plus Turki - Dubai - Kairo - Al-Aqsho sesuaikan rencana perjalanan Anda bersama kami

PERSYARATAN HAJI UMROH (Klik disini)

Lengkapi Persayaratan Administrasi untuk Niat Haji dan Umroh anda selebihnya kami yang Handle

DAFTAR HAJI - UMROH (Klik disini)

Daftar secara Online memudahkan calon jamaah dalam meregistrasi data

doa talbiah

Program Haji Furoda

Program Haji Furoda
Klik informasi Haji Furoda lebih lanjut

Travel Umroh Fajar Berkah Ilahi menyelenggarakan Paket Umroh reguler 2024 , Umroh Promo, Umroh Group Pilihan Paket Umroh Murah , Paket Umroh Ramadhan, Umroh Plus Dubai, Umroh Plus Turki dan Umroh Plus Aqsho dengan layanan terbaik berbasis Tiket melayani Ibadah Haji Khusus dan Plus, Paket Haji Plus Kuota Depag, Haji Furodha dan Tersedia Paket Tour Wisata Muslim Keluarga yang Terjangkau, Paket Rombongan Wisata Muslim Tour Turki Dubai Kairo Al-Aqsha Yaman . Informasi Pendaftaran Umroh dengan pembimbing manasik berpengalaman .

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الله , عَزَّ وَجَلَّ , يَقُولُ : إِنَّ عَبْدًا أَصْحَحْتُ لَهُ جِسْمَهُ ، وَأَوْسَعْتُ عَلَيْهِ فِي الْمَعِيشَةِ تَمْضِي عَلَيْهِ خَمْسَةُ أَعْوَامٍ لاَ يَفِدُ إِلَيَّ لَمَحْرُومٌ.
“Sesungguhnya Allah Azaa wa jalla berfirman, “Sesungguhnya seorang hamba telah Aku sehatkan badannya, Aku luaskan rezekinya, tetapi berlalu dari lima tahun dan dia tidak menghadiri undangan-Ku (naik haji dan umroh , karena yang berhaji dan umroh disebut tamu Allah,) maka sungguh dia orang yang benar-benar terhalangi (dari kebaikan)


Tampilkan postingan dengan label Haji Mabrur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Haji Mabrur. Tampilkan semua postingan

Senin, Oktober 8

Haji Mabrur dari Harta yang Halal

Haji Mabrur dari Harta yang Halal 


Haji Mabrur adalah hal yang didambakan dan menjadi tujuan utama seorang muslim dalam menjalankan ibadah haji.

Ketika seorang melakukan perjalan haji dan sudah menggunakan kain Ihrom kemudian berniat haji “Bismillahi Labbaika Allahumma Hajjan” saat itu menjaga larangan Ihrom adalah wajib. Seusai syarat haji dan Ketika lafadz talbiyah dibacakan dengan hati yang bersih karena Allah, maka Allah akan  menyambut panggilan hambanya yang berhaji dan berumroh dengan harta yang  halal dengan panggilan “Aku penuhi panggilanmu dan sungguh  kebahagiaan untukmu, biaya yang engkau pergunakan dari harta yang halal  dan kendaraan yang engkau pergunakanpun halal, maka hajimu mabrur  (diterima) tidak tertolak”. Subhanallah.

Jamaah-umroh- Fajar Berkah Ilahi

Namun  jawaban Allahpun akan berbeda ketika seseorang menggunakan harta yang  haram untuk menunaikan ibadah haji dan umroh. Saat lafadz talbiyah dibacakan maka Allah akan menjawab dengan “Tidak  aku penuhi panggilanmu dan tiada kebahagiaan untukmu, biaya yang engkau  pergunakan dari harta yang haram, dan kendaraanmu pun haram, maka hajimu  mardud (tertolak) tidak diterima”. Nauzubillahi min zaalik. 

Niat menunaikan perjalanan ibadah haji atau umroh menuju Baitullah,  maka  sebaiknya para jamaah mempersiapkan bekal dari harta yang halal, selain fisik yang sehat juga bimbingan manasik haji yang cukup .  Selain itu juga setiap makanan serta minuman yang masuk ke dalam tubuh  kita sebaiknya dari yang baik dan halal. Hindari oleh kita memakan  makanan haram dari harta yang haram dan dengan cara yang haram. Naudzubillah!

“Dan  makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah  rezkikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman  kepada-Nya.” (QS. 5:88) 

Dalam setiap  kesempatan, cobalah perhatikan untuk memilih dan memilah makanan serta  minuman yang halal, agar Allah menjawab kemabruran ibadah.

Allah SWT berfirman,

“Maka makanlah yang halal lagi  baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah  nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” (QS. 16:114)

  Dari An Nu’man bin Basyir, Rasulullah SAW bersabda tentang hadits berikut:

“Hal  yang halal adalah jelas. Hal yang haram pun telah jelas. Di antara  keduanya terdapat hal syubhat yang tidak banyak diketahui oleh manusia.  Siapa yang dapat menjaga diri dari hal syubhat, maka agama dan harga  dirinya terjaga. Siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat maka ia  telah terjerumus dalam perkara haram. Tak ubahnya seorang gembala yang  menggembala di tengah padang terlarang, hampir saja ia memasuki wilayah  terlarang itu. Ketahuilah, bahwa setiap Raja memiliki wilayah terlarang.  Ketahuilah, wilayah terlarang milik Allah adalah apa-apa yang telah  diharamkan. Camkanlah, bahwa dalam tubuh manusia terdapat sekerat  daging. Jika sekerat daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuh. Jika  sekerat daging itu rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah, bahwa  sekerat daging itu tiada lain adalah hati!” (Hadits Muttafaq Alaihi).

Meraih  haji mabrur dalam  ibadah haji tentunya menjadi dambaan setiap mereka yang berhaji  dengan harapan pengampunan atas dosanya dan syurga sebagai ganjarannya “alhajjul mabruuru laisa jazaaun illal jannah.

kami siap melayani perjalan Haji Plus anda dengan amanah dan pelayanan terbaik .

Harga paket Haji Furoda di mulai dari harga USD 16.500,- /orang untuk 1 kamar berempat. Cukup dengan membayar uang muka sebesar USD 5.000 anda akan mendapatkan porsi dari Departement Agama (DEPAG).


Fasilitas Hotel 
Makkah  : Grand Zamzam
Madinah : AlMubaraq / Ajyad Makareem
Mina      : Tenda Ber AC
Jeddah   : Holiday Inn

Persyaratan : 
- Mengisi formulir.
- Fotocopy KTP sebanyak 6 lbr.
- Passport yang masih berlaku.
- Fotocopy Kartu Keluarga, Buku Nikah dan Akta Lahir.
- Pas Foto terbaru (berwarna dengan background putih dan wajah tampak 80%),
  ukuran 3x4 cm sebanyak 40 lbr, ukuran 4x6 cm sebanyak 10 lbr. Untuk jemaah wanita, wajib foto menggunakan JILBAB.
- Surat keterangan SEHAT dari Puskesmas.
- Setoran pertama atau DP sebesar USD 5.000 pada saat pendaftaran.
- Melunasi sisa pembayaran segera setelah ada pengumuman dari DEPAG.

Harga sudah termasuk :
- Setoran BPIH khusus sesuai ketentuan dari DEPAG.
- Tiket pesawat kelas ekonomi : Jakarta - Jeddah - Jakarta.
- Bimbingan Manasik Haji dan Buku Manasik.
- Perlengkapan Haji ( travel bag, mukena/kain ihrom, bahan seragam ).
- Hotel di Mekkah, Grand Zam Zam / setaraf.
- Hotel di Medinah, Dallah / Mubaroq / setaraf.
- Hotel di Jeddah, bintang 4 / 5.
- Makan 3x sehari menu Indonesia.
- Transportasi dengan Bus full AC.
- Muthawwaif dan pemandu berpengalaman.
- Ziarah Makkah dan Medinah.
- Tenda full AC dan fasilitas ONH Plus di Arafah dan Mina.
- Air Zam - zam 10 liter untuk /orang.

Harga belum termasuk ; 
- Dam dan Qurban.
- Tour di luar program. 
- Kelebihan bagasi.
- Telephone dan laundry.
- Transportasi dari daerah ke jakarta.

Twitter   : @hajiumrah
Email      : travelfbi@gmail.com
Website  : www.hajiplusumrah.com


Kami akan membantu anda dan keluarga untuk menunaikan ibadah umroh plus wisata muslim dengan sepenuh hati.

Kamis, Februari 23

Hikmah Ibadah Haji

travel haji, haji plus, travel umrah, travel umroh, kuota haji, daftar haji, paket umrah, haji khusus, onh plus, Gema shafa marwah


Diantara Asmaul Husna yang dimiliki Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Al-Hakim yang bermakna : “Yang menetapkan Hukum, atau Yang mempunyai sifat Hikmah, di mana Allah tidak berkata dan bertindak dengan sia-sia. Oleh karena itulah semua syari’at Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai kebaikan yang besar dan manfaat yang banyak bagi hamba-Nya di dunia seperti kebagusan hati, ketenangan jiwa dan kebaikan keadaan. Juga akibat yang baik dan kemenangan yang besar di kampung kenikmatan (akhirat) dengan melihat wajah-Nya dan mendapatkan ridha-Nya.

Demikian pula haji, sebuah ibadah tahunan yang besar yang Allah syari’atkan bagi para hamba-Nya, mempunyai berbagai manfaat yang besar dan tujuan yang besar pula, yang membawa kebaikan di dunia dan akhirat. Dan diantara hikmah ibadah haji ini adalah.

1. Mengikhlaskan Seluruh Ibadah
Beribadah semata-mata untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menghadapkan hati kepada-Nya dengan keyakinan bahwa tidak ada yang diibadahi dengan haq, kecuali Dia dan bahwa Dia adalah satu-satunya pemilik nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang mulia. Tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada yang menyerupai-Nya dan tidak ada tandingan-Nya.

Dan hal ini telah diisyaratkan dalam firman-Nya.
“Artinya : Dan ingatlah ketika Kami menempatkan tempat Baitullah untuk Ibrahim dengan menyatakan ; “Janganlah engkau menyekutukan Aku dengan apapun dan sucikan rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, beribadah, ruku dan sujud” [Al-Hajj : 26]

Mensucikan rumah-Nya di dalam hal ini adalah dengan cara beribadah semata-mata kepada Allah di dekat rumah-Nya (Ka’bah) yang mulia, mebersihkan sekitar Ka’bah dari berhala-berhala, patung-patung, najis-najis yang Allah Subhanahu wa Ta’ala haramkan serta dari segala hal yang mengganggu orang-orang yang sedang menjalankan haji atau umrah atau hal-hal lain yang menyibukkan (melalaikan, -pent) dari tujuan mereka.

2. Mendapat Ampunan Dosa-Dosa Dan Balasan Jannah
“Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Satu umrah sampai umrah yang lain adalah sebagai penghapus dosa antara keduanya dan tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali jannah”
[HR Bukhari dan Muslim, Bahjatun Nanzhirin no. 1275]

“Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata : “Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa barang siapa berhaji ke Baitullah ini karena Allah, tidak melakukan rafats dan fusuuq, niscaya ia kembali seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya” [HR Bukhari]

Rafats : jima’ ; pendahuluannya dan ucapan kotor, Fusuuq : kemaksiatan
Sesungguhnya barangsiapa mendatangi Ka’bah, kemudian menunaikan haji atau umrah dengan baik, tanpa rafats dan fusuuq serta dengan ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala semata, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni dosa-dosanya dan menuliskan jannah baginya. Dan hal inilah yang didambakan oleh setiap mu’min dan mu’minah yaitu meraih keberuntungan berupa jannah dan selamat dari neraka.

3. Menyambut Seruan Nabi Ibrahima Alaihissalam
“Dan serulah manusia untuk berhaji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh”[Al-Hajj : 27]

Nabi Ibrahim Alaihissalam telah menyerukan (agar berhaji) kepada manusia. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan siapa saja yang Dia kehendaki (untuk bisa) mendengar seruan Nabi Ibrahim Alaihissalam tersebut dan menyambutnya. Hal itu berlangsung semenjak zaman Nabi Ibrahim hingga sekarang.

4. Menyaksikan Berbagai Manfaat Bagi Kaum Muslimin
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Agar supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka” [Al-Hajj : 28]
Alah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan manfaat-manfaat dengan muthlaq (secara umum tanpa ikatan) dan mubham (tanpa penjelasan) karena banyaknya dan besarnya menafaat-manfaat yang segera terjadi dan nanti akan terjadi baik duniawi maupun ukhrawi.

Dan diantara yang terbesar adalah menyaksikan tauhid-Nya, yakni mereka beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata-mata. Mereka datang dengan niat mencari wajah-Nya yang mulia bukan karena riya’ (dilihat orang lain) dan juga bukan karena sum’ah (dibicarakan orang lain). Bahkan mereka betauhid dan ikhlas kepada-Nya, serta mengikrarkan (tauhid) di antara hamba-hamba-Nya, dan saling menasehati di antara orang-orang yang datang (berhaji
dan sebagainya,-pent) tentangnya (tauhid).

Mereka thawaaf mengelilingi Ka’bah, mengagungkan-Nya, menjalankan shalat di rumah-Nya, memohon karunia-Nya, berdo’a supaya ibadah haji mereka diterima, dosa-dosa mereka diampuni, dikembalikan dengan selamat ke nergara masing-masing dan diberi anugerah kembali lagi untuk berdo’a dan merendah diri kepda-Nya.
Mereka mengucapkan talbiyah dengan keras sehingga di dengar oleh orang yang dekat ataupun yang jauh, dan yang lain bisa mempelajarinya agar mengetahui maknanya, merasakannya, mewujudkan di dalam hati, lisan dan amalan mereka. Dan bahwa maknanya adalah : Mengikhlaskan ibadah semata-mata untuk Allah dan beriman bahwa Dia adalah ‘ilah mereka yang haq, Pencipta mereka, Pemberi rizki mereka, Yang diibadahi sewaktu haji dan lainnya.

5. Saling Mengenal Dan Saling Menasehati
Dan diantara hikmah haji adalah bahwa kaum muslimin bisa saling mengenal dan saling berwasiat dan menasehati dengan al-haq. Mereka datang dari segala penjuru, dari barat, timur, selatan dan utara Makkah, berkumpul di rumah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tua, di Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan di Makkah. Mereka saling mengenal, saling menasehati, sebagian mengajari yang lain, membimbing, menolong, membantu untuk maslahat-maslahat dunia akhirat, maslahat taklim tata cara haji, shalat, zakat, maslahat bimbingan, pengarahan dan dakwah ke jala Allah.

Mereka bisa mendengar dari para ulama, apa yang bermanfaat bagi mereka yang di sana terdapat petunjuk dan bimbingan menuju jalan yang lurus, jalan kebahagiaan menuju tauhidullah dan ikhlas kepada-Nya, menuju ketaatan yang diwajibkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengetahui kemaksiatan untuk dijauhi, dan supaya mereka mengetahui batas-batas Allah dan mereka bisa saling menolong di dalam kebaikan dan taqwa.

6. Mempelajari Agama Allah Subhanahu wa Ta’ala
Dan diantara manfaat haji yang besar adalah bahwa mereka bisa mempelajari agama Allah dilingkungan rumah Allah yang tua, dan di lingkungann masjid Nabawi dari para ulama dan pembimbing serta memberi peringatan tentang apa yang mereka tidak ketahui mengenai hukum-hukum agama, haji, umrah dan lainnya. Sehingga mereka bisa menunaikan kewajiban mereka dengan ilmu.
Dari Makkah inilah tertib ilmu itu, yaitu ilmu tauhid dan agama. Kemudian (berkembang) dari Madinah, dari seluruh jazirah ini dan dari seluruh negeri-negeri Allah Subhanahu wa Ta’ala yang ada ilmu dan ahli ilmu. Namun semua asalnya adalah dari sini, dari lingkungan rumah Allah yang tua.

Maka wajib bagi para ulama dan da’i, dimana saja mereka berada, terlebih lagi di lingkungan rumah Allah Subhanahu wa Ta’ala ini, untuk mengajari manusia, orang-orang yang menunaikan haji dan umrah, orang-orang asli dan pendatang serta para penziarah, tentang agama dan manasik haji mereka.
Seorang muslim diperintahkan untuk belajar, bagaimanapun (keadaannya) ia, dimana saja dan kapan saja ; tetapi di lingkungan rumah Allah yang tua, urusan ini (belajar agama) lebih penting dan mendesak.

Dan di antara tanda-tanda kebaikan dan kebahagian seseorang adalah belajar tentang agama Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Artinya : Nabi Shallallahu ‘alaihi bersabda : “Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala memperoleh kebaikan, niscaya Dia menjadikan faqih terhadap agama” [HR Bukhari, Kitab Al-Ilmi 3 bab : 14]
Di sini, di negeri Allah, di negerimu dan di negeri mana saja, jika engkau dapati seorang alim ahli syari’at Allah, maka pergunakanlah kesempatan. Janganlah engkau takabur dan malas. Karena ilmu itu tidak bisa diraih oleh orang-orang yang takabur, pemalas, lemah serta pemalu. Ilmu itu membutuhkan kesigapan dan kemauan yang tinggi. Mundur dari menuntut ilmu, itu bukanlah sifat malu, tetapi suatu kelemahan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya : Dan Allah tidak malu dari kebenaran” [Al-Ahzab : 53]
Karenanya seorang mukmin dan mukminah yang berpandangan luas, tidak akan malu dalam bab ini ; bahkan ia maju, bertanya, menyelidiki dan menampakkan kemusykilan yang ia miliki, sehingga hilanglah kemusykilan tersebut.

7. Menyebarkan Ilmu
Di antara manfaat haji adalah menyebarkan ilmu kepada saudara-saudaranya yang melaksanakan ibadah haji dan teman-temannya seperjalanan, yang di mobil, di pesawat terbang, di tenda, di Mekkah dan di segala tempat. Ini adalah kesempatan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala anugerahkan. Engkau bisa menyebarkan ilmu-mu dan menjelaskan apa yang engkau miliki, akan tetapi haruslah dengan apa yang engkau ketahui berdasarkan Al-Kitab dan As-Sunnah dan istimbath ahli ilmu dari keduanya. Bukan dari kebodohan dan pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari Al-Kitab dan As-Sunnah.

8. Memperbanyak Ketaatan
Di antara manfaat haji adalah memperbanyak shalat dan thawaf, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Artinya : Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka ; hendaklah mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka dan hendaklah mereka berthawaf sekeliling rumah yang tua itu (Ka’bah)” [Al-Hajj : 29]

Maka disyariatkan bagi orang yang menjalankan haji dan umrah untuk memperbanyak thawaf semampunya dan memperbanyak shalat di tanah haram. Oleh karena itu perbanyaklah shalat, qira’atul qur’an, tasbih, tahlil, dzikir. Juga perbanyaklah amar ma’ruf nahi mungkar dan da’wah kepada jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala di mana banyak orang berkumpul dari Afrika, Eropa, Amerika, Asia dan lainnya. Maka wajib bagi mereka untuk mempergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya.

9. Menunaikan Nadzar
Walaupun nadzar itu sebaiknya tidak dilakukan, akan tetapi seandainya seseorang telah bernadzar untuk melakukan ketaatan, maka wajib baginya untuk memenuhinya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Barangsiapa bernadzar untuk mentaati Allah, maka hendaklah dia mentaati-Nya” [HR Bukhari]
Maka apabila seseorang bernadzar di tanah haram ini berupa shalat, thawaf ataupun ibadah lainnya, maka wajib baginya untuk menunaikannya di tanah haram ini.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya : Dan hendaklah mereka menunaikan nadzar” [Al-Hajj : 29]

10. Menolong Dan Berbuat Baik Kepada Orang Miskin
Di antara manfaat haji adalah bisa menolong dan berbuat baik kepada orang miskin baik yang sedang menjalankan haji atau tidak di negeri yang aman ini.
Seseorang dapat mengobati orang sakit, menjenguknya, menunjukkan ke rumah sakit dan menolongnya dengan harta serta obat.
Ini semua termasuk manfaat-manfaat haji.
“Artinya : ….agar mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka” [Al-Hajj : 28]

[11]. Memperbanyak Dzikir Kepada Allah
Di negeri yang aman ini hendaklah memperbanyak dzikir kepada Allah, baik dalam keadaan berdiri, duduk dan bebaring, dengan tasbih (ucapan Subhanallah), hamdalah (ucapan Alhamdulillah), tahlil (ucapan Laa ilaaha ilallah), takbir (ucapan Allahu Akbar) dan hauqallah (ucapan Laa haula wa laa quwata illa billah).
“Artinya : Dari Abu Musa Al-As’ari Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Perumpamaan orang yang mengingat Rabb-nya dan yang tidak mengingat-Nya adalah sebagai orang hidup dan yang mati”. [HR Bukhari, Bahjatun Nadzirin no. 1434]

12. Berdo’a Kepada-Nya
Di antara manfaat haji, hendaknya bersungguh-sungguh merendahkan diri dan terus menerus berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar Dia menerima amal, membereskan hati dan perbuatan ; agar Dia menolong untuk mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya dan memperbagus ibadah kepada-Nya ; agar Dia menolong untuk menunaikan kewajiban dengan sifat yang Dia ridhai serta agar Dia menolong untuk berbuat baik kepada hamba-hamba-Nya.

13. Menunaikan Manasik Dengan Sebaik-Baiknya
Di antara manfaat haji, hendaknya melaksanakannya dengan sesempurna mungkin, dengan sebaik-baiknya dan seikhlas mungkin baik sewaktu melakukan thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, berada di Muzdalifah, melempar jumrah, maupun sewaktu shalat, qira’atul qur’an, berdzikir, berdo’a dan lainnya. Juga hendaknya mengupayakannya dengan kosentrasi dan ikhlas.

14. Menyembelih Kurban
Di antara manfaat haji adalah menyembelih (binatang) kurban, baik yang wajib tatkala berihram tammatu dan qiran, maupun tidak wajib yaitu untuk taqarrub kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sewaktu haji wada’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berkurban 100 ekor binatang. Para sahabat juga menyembelih kurban. Kurban itu adalah suatu ibadah, karena daging kurban dibagikan kepada orang-orang miskin dan yang membutuhkan di hari-hari Mina dan lainnya.

Demikianlah sebagian hikmah dari ibadah haji (rukun Islam yang ke lima) mudah-mudahan kita bisa mengambil manfaatnya, dan senantiasa diberi petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta’ala serta diberi kemudahan untuk menunaikannya. Amin


Bookmark and Share


Minggu, Agustus 1

Mencapai Haji Mabrur

Beberapa Indikator Haji Mabrur :


A. Indikator Saat Ibadah Haji

  1. Motivasi atau niat Ibadah Haji, ikhlas semata-mata mengharap ridha Allah SWT.
     
  2. Proses pelaksanaan sesuai dengan contoh ibadah Rasulullah saw. dimana syarat, rukun wajib (bahkan sunat) ibadah tersebut terpenuhi.
     
  3. Biaya untuk ibadah tersebut diperoleh dengan cara yang halal.
     
  4. Dampak dari ibadah haji positif bagi pelakunya, yaitu adanya perubahan kualitas perilaku ke arah yang lebih baik dan lebih terpuji.

B. Indikator Setelah Ibadah Haji


  1. Patuh melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT, patuh melaksanakan sholat, konsekuen membayar zakat, sungguh-sungguh membangun keluarga sakinah mawaddah dan wa rahmah, selalu rukun dengan sesama umat manusia, sayang kepada sesama makhluk Allah SWT.

  2. Konsekuen meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT, terutama dosa-dosa besar, seperti syirik, riba, judi, zina, khamr, korupsi, membunuh orang, bunuh diri, bertengkar, menyakiti orang lain, khurafat, bid'ah dsb.
     
  3. Gemar melakukan ibadah wajib, sunat dan amal shalih lainnya serta berusaha meninggalkan perbuatan yang makruh dan tidak bermanfaat.
     
  4. Aktif berkiprah dalam memperjuangkan, menda'wahkan Islam dan istiqamah serta sungguh-sungguh dalam melaksanakan amar ma'ruf dengan cara yang ma'ruf, melaksanakan nahi munkar tidak dengan cara munkar.
     
  5. Memiliki sifat dan sikap terpuji seperti sabar, syukur, tawakkal, tasamuh, pemaaf, tawadlu dsb.
     
  6. Malu kepada Allah SWT utk melakukan perbuatan yang dilarang-Nya.

  7. Semangat dan sungguh-sungguh dalam menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan terutama ilmu-ilmu Islam.
     
  8. Bekerja keras dan tekun untuk memenuhi keperluan hidup dirinya, keluarganya dan dalam rangka membantu orang lain serta berusaha untuk tidak membebani dan menyulitkan orang lain.
     
  9. Cepat melakukan taubat apabila terlanjur melakukan kesalahan dan dosa, tidak membiasakan diri proaktif dengan perbuatan dosa, tidak mempertontonkan dosa dan tidak betah dalam setiap aktivitas berdosa.
     
  10. Sungguh-sungguh memanfaatkan segala potensi yang ada pada dirinya untuk menolong orang lain dan menegakkan "Izzul Islam wal Muslimin".



Bookmark and Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More